Lansia di Lampung Bunuh Sopir Travel

Lansia di Lampung Bunuh Sopir Travel

BeritaEmpire, Jakarta – Lansia di Lampung Bunuh Sopir Travel. Seorang pengemudi travel di Lampung Selatan ditemukan tewas secara mengenaskan. Pelakunya, seorang pria lanjut usia, berhasil diringkus polisi. Motif di balik pembunuhan sadis ini pun terungkap, dipicu oleh sakit hati dan emosi sesaat karena ucapan yang dianggap merendahkan martabat.

Kronologi Pembunuhan yang Dipicu Sakit Hati

Peristiwa tragis ini bermula dari perjalanan korban, Agus (48), seorang sopir travel, yang membawa pelaku, Wasrun (63), dari Pulau Jawa menuju Lampung pada hari Rabu, 19 Juni 2025. Di tengah perjalanan, perbincangan di antara keduanya mengarah pada topik yang sensitif. Pelaku merasa tersinggung dan marah besar ketika korban melontarkan ejekan yang menyebutnya “tidak perkasa” dan lemah dalam hal kejantanan.

Menurut pengakuan pelaku kepada pihak kepolisian, ucapan tersebut terus terngiang di benaknya dan membakar amarahnya. “Motifnya adalah sakit hati. Pelaku merasa direndahkan karena korban menyebut bahwa pelaku sudah tua dan tidak perkasa lagi,” ungkap Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, dalam konferensi pers pada hari Jumat, 21 Juni 2025.

Puncak dari amarah pelaku terjadi ketika keduanya tiba di kediaman pelaku di Desa Kalisari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Setelah menurunkan penumpang lain, korban dan pelaku hanya tinggal berdua di dalam mobil. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Wasrun untuk meluapkan dendamnya.

Lansia di Lampung Bunuh Sopir Travel
Berita Empire

Aksi Keji di Dalam Mobil Travel

Di dalam mobil travel yang terparkir di depan rumahnya, Wasrun yang sudah kalap langsung menyerang Agus. Ia menjerat leher korban dari belakang menggunakan seutas tali tambang yang telah disiapkannya. Korban sempat melakukan perlawanan, namun tenaga pelaku yang lebih kuat membuat korban akhirnya lemas dan meninggal dunia karena kehabisan napas.

“Pelaku menjerat leher korban dari arah belakang dengan menggunakan tali tambang hingga korban meninggal dunia,” jelas AKBP Yusriandi.

Setelah memastikan korban tidak lagi bernyawa, pelaku kemudian membuang jasad Agus di sebuah perkebunan sawit di Desa Mandah, Kecamatan Natar, yang berjarak cukup jauh dari lokasi pembunuhan. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang hendak pergi ke kebun pada hari Kamis pagi, 20 Juni 2025. Penemuan mayat tanpa identitas ini sontak menggemparkan warga sekitar yang kemudian melaporkannya kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Kematian Notaris Bogor: Hilang Tiga Hari, Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai

Penyelidikan Cepat dan Penangkapan Pelaku

Mendapat laporan penemuan mayat, tim dari Polres Lampung Selatan dan Polsek Natar segera bergerak cepat. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan sejumlah saksi, polisi berhasil mengidentifikasi identitas korban sebagai Agus, seorang sopir travel. Penyelidikan pun mengerucut kepada penumpang terakhir yang bersama korban.

Tidak butuh waktu lama bagi aparat untuk mengendus jejak pelaku. Kurang dari 24 jam setelah penemuan jasad, tim gabungan berhasil menangkap Wasrun di kediamannya tanpa perlawanan berarti. Di hadapan petugas, Wasrun akhirnya mengakui semua perbuatannya. Ia mengaku khilaf dan emosi karena ucapan korban yang dianggap telah menghina harga dirinya sebagai seorang laki-laki.

“Kami berhasil menangkap pelaku kurang dari 1×24 jam setelah penemuan jasad korban. Pelaku ditangkap di rumahnya,” tegas Kapolres.

Atas perbuatannya, Wasrun kini harus mendekam di sel tahanan Mapolres Lampung Selatan untuk mempertanggungjawabkan aksinya. Ia dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Ancaman hukuman yang menantinya pun tidak main-main, yaitu hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup, atau paling lama 20 tahun penjara. Kasus ini menjadi pengingat tragis bagaimana kata-kata yang dianggap sepele dapat berujung pada hilangnya nyawa seseorang ketika emosi tak lagi terkendali.

More From Author

Kematian Notaris Bogor: Hilang Tiga Hari, Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai

Kematian Notaris Bogor: Hilang Tiga Hari, Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *