Beritaempire.com, Jakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, bersama Gubernur Banten, Andra Soni.
Melaksanakan kegiatan penanaman mangrove di kawasan Ketapang Urban Aquaculture, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, pada Senin (27/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya nasional dalam perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove di wilayah pesisir.
Wapres Gibran berdialog dengan para aktivis lingkungan, terutama dari kalangan muda, membahas isu-isu penting seperti pemulihan lingkungan, pemberdayaan masyarakat pesisir, dan penggunaan energi baru terbarukan.
Dialog tersebut diharapkan mampu memunculkan gagasan segar dari generasi muda dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan pesisir.
Wapres Gibran menyempatkan diri menyapa warga sekitar serta meninjau stan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang mengolah hasil mangrove menjadi produk bernilai ekonomi.
Gubernur Banten Andra Soni menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim di wilayah pesisir.
“Saya mendampingi Bapak Wakil Presiden melakukan penanaman pohon mangrove di pesisir pantai Mauk, Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini penting agar mangrove di Banten dapat tumbuh kembali,” ujar Andra Soni.

Program yang Membangun Lingkungan Pesisir
Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, penanaman mangrove menjadi langkah penting untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim sekaligus memulihkan ekosistem pesisir.
Ia menambahkan, sebanyak 84 unit rumah layak huni telah dibangun dan diserahkan kepada masyarakat nelayan, lengkap dengan fasilitas air bersih, jalan, jembatan, dan ruang publik. Proyek ini terlaksana berkat kolaborasi Pemkab Tangerang dengan Pemprov Banten, Kementerian PUPR, Kementerian LHK, dan dukungan CSR berbagai pihak.
“Selain meningkatkan kualitas lingkungan, program ini juga mendorong ekonomi warga. Para nelayan kini memiliki usaha olahan hasil laut seperti bakso ikan, kerupuk udang, dan produk UMKM lainnya yang dikelola keluarga nelayan,” tambah Maesyal Rasyid.
Kawasan Ketapang Urban Aquaculture kini berkembang menjadi destinasi wisata edukasi dan konservasi mangrove yang ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Kawasan ini menjadi bukti bahwa pembangunan berbasis lingkungan bisa sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Maesyal Rasyid.
Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq menegaskan, Indonesia merupakan negara dengan kawasan mangrove terluas di dunia dan memiliki tanggung jawab besar untuk menjaganya.
“Kita memiliki sekitar 23 persen ekosistem mangrove dunia, dengan potensi karbon hampir 4 juta ton CO₂ ekuivalen,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pemerintah menargetkan pemulihan ratusan ribu hektare kawasan mangrove yang rusak akibat alih fungsi lahan.
Mengarahkan Mekanisme
“Pak Wapres Gibran mengarahkan agar mekanisme pendanaan rehabilitasi kawasan mangrove segera disiapkan agar program ini berkelanjutan,” ujarnya.
Selain menanam mangrove, Wapres Gibran juga menyempatkan diri berdialog dengan para aktivis lingkungan dan masyarakat pesisir.
“Terima kasih kepada Bapak Bupati dan masyarakat Kabupaten Tangerang yang sudah peduli dan menjaga kawasan ini tetap lestari,” ucapnya.
Saat ini, kawasan mangrove Desa Ketapang memiliki 16 jenis tanaman mangrove yang dikelola masyarakat setempat. Ekosistem tersebut tidak hanya bermanfaat secara ekologis, tetapi juga menjadi sumber ekonomi baru bagi warga pesisir.
Ia menegaskan, keberadaan hutan mangrove memiliki fungsi penting dalam menahan abrasi, menjaga keanekaragaman hayati, dan menyerap emisi karbon.
“Provinsi Banten juga memerlukan program ini agar hutan mangrove kita pulih kembali,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia.
Hanif Faisol Nurofiq, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sekitar 3,44 juta hektare hutan mangrove, atau 23 persen dari total mangrove dunia, dengan potensi serapan emisi sebesar 4 juta ton CO2 ekuivalen.
“Ini menjadi perhatian khusus dari Presiden dan Wakil Presiden,” ujarnya.
Hanif juga menyoroti masih adanya sekitar 750 hektare kawasan mangrove yang kini perlu direhabilitasi.
Baca juga: Batalkan TKA 2025 Pendidikan: Petisi Siswa Menuntut Pembatalan Ujian Nasional Baru
Wapres Menaruh Perhatian Pantura
Menurutnya, Wapres Gibran menaruh perhatian besar terhadap kondisi pantai utara (Pantura) Pulau Jawa. Kini mengalami penurunan muka air tanah dan berkurangnya tutupan mangrove.
“Bapak Wapres mengapresiasi gerakan komunitas pemuda yang beradaptasi terhadap perubahan iklim global melalui inisiatif seperti penggunaan solar cell. Pengelolaan sampah laut, serta pemanfaatan bakau untuk produk batik” lanjut Hanif.
Sementara itu, Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki 3,44 juta hektare hutan mangrove atau 23 persen dari total dunia, dengan potensi serapan emisi hingga 4 juta ton CO₂ ekuivalen.




