beritaempire.com Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga sore ini sebanyak 1,1 juta warga mengungsi akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Lebih dari 3 juta orang juga terdampak.
Update data dampak bencana di Sumatera itu ditayangkan di situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), Selasa (2/12/2025). Data dilihat per pukul 17.11 WIB.
Baca Juga:
BNPB melaporkan sebanyak 1,1 juta orang mengungsi di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Berikut rinciannya:
Aceh: 449.600 mengungsi di 18 kabupaten/kota.
Sumatera Barat: 137.400 orang mengungsi di 15 kabupaten/kota.
Sumatera Utara: 527.300 mengungsi di 17 kabupaten/kota.
BNPB melaporkan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 712. Sebanyak 507 orang masih dilaporkan hilang. Berikut rinciannya:
Korban meninggal 712 orang.
Korban hilang 507 orang.
Korban terluka 2.564 orang.
Jumlah terdampak 3,3 juta.
Korban mengungsi 1,1 juta.
Sementara itu, total rumah rusak akibat bencana di 3 provinsi ini sebanyak 3.600 rusak berat, 2.100 rusak sedang dan 3.700 rusak ringan.
BNPB juga melaporkan sebanyak 323 fasilitas pendidikan rusak dan 299 jembatan rusak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah Sumatera dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan dampak besar terhadap masyarakat. Berdasarkan data resmi yang dirilis BNPB, tercatat 1,1 juta orang terpaksa mengungsi akibat berbagai bencana seperti banjir, longsor, hingga gempa bumi.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangannya menyebutkan bahwa angka pengungsian ini merupakan akumulasi dari seluruh kejadian bencana yang terjadi sejak awal tahun. Sumatera menjadi salah satu wilayah paling terdampak karena tingginya curah hujan, kondisi geografis, serta adanya aktivitas tektonik yang memicu bencana beruntun.
Ribuan Rumah Rusak dan Infrastruktur Terdampak
Selain gelombang pengungsian yang besar, BNPB melaporkan bahwa ribuan rumah rusak akibat bencana, mulai dari kerusakan ringan hingga berat. Sejumlah fasilitas umum seperti jembatan, jalan utama, sekolah, dan layanan kesehatan juga ikut terdampak, membuat aktivitas warga terhambat.
Di beberapa daerah, banjir masih merendam permukiman setelah hujan deras yang turun hampir tanpa jeda. Sementara itu, longsor terjadi di wilayah perbukitan yang tanahnya tidak mampu lagi menahan tingkat saturasi air yang tinggi. BNPB menegaskan bahwa proses pendataan kerusakan dan kebutuhan mendesak warga masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
BNPB Fokus Penanganan Darurat dan Distribusi Bantuan
BNPB memastikan bahwa penanganan darurat terus dilakukan di lapangan dengan melibatkan TNI, Polri, pemerintah daerah, dan relawan. Bantuan berupa logistik, makanan siap saji, pakaian, tenda darurat, hingga fasilitas kesehatan sudah didistribusikan ke sejumlah titik pengungsian.
Namun, BNPB mengakui bahwa akses menuju beberapa daerah terdampak masih menjadi kendala utama. Jalan yang terputus dan jembatan rusak menyulitkan distribusi bantuan, sehingga tim gabungan harus menggunakan transportasi alternatif seperti perahu atau jalur udara untuk menjangkau wilayah tertentu.
Pemerintah pusat juga meminta pemerintah daerah untuk memprioritaskan keselamatan warga dan memastikan seluruh pengungsi mendapatkan tempat yang aman serta kebutuhan dasar tercukupi.
Peringatan Cuaca Masih Berlaku
BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di sejumlah wilayah Sumatera. Curah hujan diperkirakan tetap tinggi, disertai risiko banjir susulan dan tanah longsor.
BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada dan segera mengikuti arahan petugas jika diminta melakukan evakuasi. Pemerintah juga mengingatkan pentingnya memperkuat sistem mitigasi bencana, termasuk edukasi masyarakat di daerah rawan.
Upaya Pemulihan Jangka Panjang
Setelah kondisi darurat tertangani, BNPB bersama pemerintah daerah akan melakukan proses pemulihan dan rekonstruksi. Program perbaikan rumah, pembangunan kembali fasilitas publik, serta penguatan infrastruktur menjadi fokus jangka panjang pemerintah.
BNPB berharap koordinasi seluruh pihak dapat mempercepat penanganan bencana di Sumatera dan meminimalisir dampak lanjutan terhadap masyarakat.
