Dunia perfilman Hollywood berduka atas kabar wafatnya salah satu bintang paling khas dan dicintai, Mengenang Diane Keaton. Aktris pemenang Oscar yang dikenal berkat perannya yang unik dan berani dalam film-film klasik seperti Annie Hall dan trilogi The Godfather ini, meninggal dunia pada usia 79 tahun di California. Perwakilan keluarga Keaton telah mengonfirmasi berita duka ini, seraya meminta ruang privasi di tengah suasana sedih yang mendalam.
Kematian Keaton menandai berakhirnya sebuah era bagi sinema Amerika. Selama lima dekade berkarier, ia tidak hanya dikenal karena kemampuannya berakting yang serba bisa—dari komedi yang nyentrik hingga drama yang mengharukan—tetapi juga karena gaya busananya yang khas, seringkali memadukan gaya maskulin seperti dasi dan topi bowler yang menjadi ikon dalam film Annie Hall (1977). Penampilan itulah yang mendefinisikan dirinya sebagai seorang seniman yang benar-benar orisinal.
Mengenang Diane Keaton Melalui Peran yang Melegenda
Karir Diane Keaton penuh dengan karakter-karakter yang meninggalkan jejak abadi di hati penonton. Setelah memulai di panggung Broadway, terobosan besarnya datang dari kolaborasi dengan dua sutradara papan atas, Francis Ford Coppola dan Woody Allen.
Peran Keaton sebagai Kay Adams, pacar dan kemudian istri Michael Corleone (Al Pacino), dalam film epik The Godfather (1972) adalah yang memperkenalkan bakatnya ke panggung global. Ia berhasil memerankan sosok Kay yang polos namun perlahan-lahan dihancurkan oleh realitas kelam kehidupan keluarga mafia Corleone. Ia mengulang peran ini dalam The Godfather Part II (1974) dan The Godfather Part III (1990), menjadikannya bagian integral dari salah satu warisan film terbesar yang pernah ada.
Namun, ia memenangkan Piala Oscar untuk Aktris Terbaik berkat perannya yang paling ikonik sebagai Annie Hall dalam film komedi romantis Woody Allen dengan judul yang sama pada tahun 1977. Karakternya sebagai seorang wanita quirky, ceria, dan penuh spontanitas, yang digambarkan melalui frasa terkenal “La-dee-da, la-dee-da,” secara sempurna menangkap semangat zaman tersebut.
Sisi Serius dan Komedi Romantis Sang Diva
Selain perannya dalam The Godfather dan Annie Hall, warisan Mengenang Diane Keaton juga mencakup keragaman genre yang luar biasa. Ia membuktikan dirinya sebagai aktris dramatis yang serius melalui perannya sebagai jurnalis idealis Louise Bryant dalam film Reds (1981) arahan Warren Beatty. Peran ini membuatnya kembali dinominasikan untuk Oscar.
Di akhir kariernya, Keaton juga sukses besar dalam komedi romantis yang menyentuh hati dan menampilkan sosok wanita yang kuat di usia paruh baya. Film-film seperti Father of the Bride (1991), di mana ia berperan sebagai Nina Banks yang suportif, dan terutama Something’s Gotta Give (2003) bersama Jack Nicholson, memperkuat citranya sebagai bintang yang daya tariknya tidak pudar oleh waktu. Perannya sebagai Erica Barry dalam Something’s Gotta Give bahkan memberinya nominasi Oscar keempat dan meraih Penghargaan Golden Globe.
Kemampuannya untuk berpindah antara komedi yang cerdas, drama yang gelap, dan romansa yang ringan menunjukkan kedalaman bakatnya yang langka di industri.
Kisah Pribadi dan Inspirasi di Balik Layar
Diane Keaton, yang lahir dengan nama Diane Hall pada tahun 1946 di Los Angeles, mengambil nama gadis ibunya sebagai nama panggungnya. Ia dikenal tidak pernah menikah meskipun menjalin hubungan asmara dengan beberapa rekan kerjanya, termasuk Woody Allen, Al Pacino, dan Warren Beatty.
Meskipun demikian, ia menemukan pemenuhan terbesar dalam hidupnya sebagai seorang ibu. Ia mengadopsi dua anak, Dexter dan Duke, ketika usianya sudah menginjak 50-an. Keputusannya menjadi ibu di usia yang matang mencerminkan sisi pribadinya yang independen dan berani. Selain berakting, Keaton juga dikenal sebagai sutradara, penulis, dan seorang penulis memoar yang jujur. Dalam memoarnya, ia pernah blak-blakan tentang perjuangannya melawan kelainan makan bulimia di usia 20-an, menunjukkan sisi manusiawi di balik pesona bintangnya. Ia juga dikenal karena kecintaannya pada arsitektur dan pemugaran rumah-rumah bersejarah di California.
Pada tahun 2017, American Film Institute (AFI) memberikan penghargaan Lifetime Achievement Award kepada Diane Keaton, sebuah pengakuan yang layak atas kontribusinya yang luar biasa pada dunia perfilman. Acara tersebut menjadi momen yang mengharukan bagi para penggemar dan rekan-rekan kerjanya.
Kini, meskipun sosoknya telah tiada, warisan sinematik Mengenang Diane Keaton akan terus hidup. Ia akan dikenang bukan hanya sebagai aktris peraih penghargaan, tetapi sebagai ikon yang menginspirasi banyak wanita untuk merangkul keunikan diri mereka. Film-filmnya akan terus ditonton dan dikenang oleh generasi mendatang sebagai bukti kecemerlangan abadi.
Baca juga: