Berita Empire, Jakarta – Blackpink telah lama diakui sebagai salah satu grup wanita terbesar di dunia, dan setiap anggotanya bersinar dengan talenta unik. Di tengah kemegahan tur dunia mereka, “Deadline”, yang singgah di Jakarta, Indonesia, fokus penggemar, atau yang dikenal sebagai BLINK, sering kali tertuju pada penampilan solo yang memukau. Salah satu penampilan yang paling dinantikan dan paling berkesan adalah dari maknae (anggota termuda) sekaligus main dancer grup, Lisa. Penampilan solo Lisa, yang menjadi sorotan penting dalam rangkaian konser “Deadline In Jakarta,” bukan sekadar aksi panggung, melainkan manifestasi dari evolusi artistik dan kekuatan performer yang tak tertandingi.
Pergeseran Panggung Solo: Dari ‘Money’ ke Babak Baru

Sebelum tur “Deadline,” penampilan solo Lisa paling dikenal adalah dengan lagu-lagunya seperti “LALISA” dan b-side populernya, “Money.” Kedua lagu tersebut telah menetapkan standar yang sangat tinggi untuk energi, koreografi tajam, dan swag hip-hop yang menjadi ciri khasnya. Penampilan ini sebelumnya telah mengguncang Jakarta pada tur mereka sebelumnya.
Namun, tur “Deadline” menandai babak baru. Dengan dirilisnya musik solo yang lebih segar dan mengeksplorasi genre yang lebih luas — yang mungkin mencakup track seperti “Thunder,” “FXCK UP THE WORLD,” atau “New Woman” (berdasarkan setlist tur yang dilaporkan) — Lisa menampilkan evolusi karakternya. Jika “Money” adalah tentang klaim kekayaan dan dominasi. Lagu-lagu barunya dalam setlist “Deadline” sering kali menonjolkan sisi yang lebih berani, eksperimental, dan matang.
Pergeseran ini sangat kentara di panggung Jakarta. Penonton menyaksikan transisi dari hits solo lama ke track baru yang membuktikan kedalaman artistik Lisa. Pilihan lagu dan koreografi dalam “Deadline In Jakarta” dirancang untuk menunjukkan bahwa Lisa bukan hanya penari hebat yang bisa membawakan hit viral, tetapi juga seorang seniman yang berani mengambil risiko dan terus berevolusi.
Koreografi Razor-Sharp dan Kehadiran Panggung yang Dominan

Inti dari penampilan Lisa selalu terletak pada koreografinya yang presisi dan bertenaga. Di panggung “Deadline In Jakarta,” elemen ini mencapai puncaknya. Setiap gerakan ditarikan dengan kekuatan dan kontrol yang luar biasa. Mengubah panggung menjadi kanvas untuk pertunjukan dance kontemporer dengan sentuhan hip-hop yang kuat.
📝 Catatan Kunci: Lisa dikenal dengan kemampuannya untuk berinteraksi dengan penari latarnya, menciptakan formasi dinamis yang memancarkan kekuatan kolektif. Namun, terlepas dari jumlah penari di sekitarnya, fokus penonton tetap tertuju padanya.
Kehadiran panggung Lisa adalah fenomena yang patut dipelajari. Dengan hanya satu lirikan, satu gerakan tangan, atau senyum percaya diri, ia mampu menguasai Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Tempat konser Blackpink di Jakarta sering diselenggarakan. Ini adalah perpaduan unik antara karisma bintang K-Pop dengan attitude seorang rockstar global. Mengenakan kostum yang serasi dengan konsep lagu-lagu barunya—yang mungkin lebih edgy atau futuristik—ia menciptakan pengalaman visual dan auditi yang total.
Respon BLINK Jakarta dan Dampak Budaya
Penampilan solo Lisa di setiap kota tur “Deadline” selalu menjadi trending topic, dan Jakarta tidak terkecuali. BLINK Indonesia terkenal karena antusiasme dan energi mereka yang luar biasa, dan mereka memberikan dukungan yang sama spektakulernya.
- Lautan Lightstick: Saat segmen solo Lisa dimulai, lautan lightstick Hammer Bong di GBK berubah menjadi merah atau warna lain yang sesuai dengan mood lagunya, menciptakan suasana yang dramatis dan mendukung.
 - Nyanyian Massal: Meskipun lagu-lagu solonya mungkin berbahasa Inggris atau Korea, penggemar di Jakarta dengan lantang ikut bernyanyi, menunjukkan seberapa dalam mereka terhubung dengan musik Lisa.
 - Pengakuan Global: Konser “Deadline In Jakarta” dan sorotan terhadap aksi solo Lisa kembali menegaskan posisinya sebagai ikon global. Penampilan ini tidak hanya menarik perhatian media K-Pop tetapi juga media musik internasional. Mengukuhkan Lisa sebagai Global Pop Icon yang melampaui batas-batas grupnya.
 
Lisa bukan hanya idola K-Pop; ia adalah entertainer yang lengkap. Penampilan solonya di “Deadline In Jakarta” berfungsi sebagai mikrokosmos dari karir solonya yang berkembang—penuh energi. tanpa kompromi, dan selalu meninggalkan kesan yang tak terlupakan. Ini adalah penegasan kembali bahwa di bawah sorotan panggung, Lisa adalah kekuatan alam yang hanya bisa dikagumi.
Warisan dan Masa Depan
Penampilan solo dalam tur konser seringkali menjadi barometer bagi arah karir seorang artis. Bagi Lisa, penampilan di “Deadline In Jakarta” menunjukkan bahwa ia memiliki potensi besar untuk menjadi superstar global yang berdiri sendiri. Dengan diskografi yang semakin kuat. Setiap track baru yang dibawakan di atas panggung menunjukkan kesediaannya untuk bereksperimen dan membangun identitas musikal yang berbeda dari citranya di Blackpink.
Konser di Jakarta ini bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi sebuah statement. Statement bahwa Lisa telah melewati deadline ekspektasi dan siap mendefinisikan kembali apa artinya menjadi dancer utama yang menjadi pusat perhatian global. Penampilan ini adalah warisan energi tanpa batas yang akan selalu dikenang oleh BLINK Indonesia.




