Berita Empire

Update Berita Terbaru Setiap Harinya.

Jejak Karier Arief Prasetyo Ahok Jokowi Prabowo
BERITA TERKINI

Jejak Karier Arief Prasetyo Ahok Jokowi Prabowo

Pergantian pejabat tinggi negara seringkali menjadi sorotan, terutama jika melibatkan sosok yang telah meniti karier di beberapa era pemerintahan yang berbeda. Baru-baru ini, jagat politik dihebohkan dengan pemberhentian Arief Prasetyo Adi dari posisi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) oleh Presiden Prabowo Subianto. Peristiwa ini menutup babak penting dalam birokrasi yang telah dibangun Arief sejak lama.

Keputusan Presiden Prabowo tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/P Tahun 2025. Pemberhentian ini menarik perhatian publik karena Arief Prasetyo Adi dikenal sebagai figur yang kariernya terentang dari masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Jakarta, mencapai puncak di era Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan kini harus berakhir di tangan Presiden Prabowo Subianto. Berikut adalah analisis mendalam mengenai Jejak Karier Arief Prasetyo Ahok Jokowi Prabowo yang penuh dinamika.

 

Awal Mula Karier: Di Bawah Sorotan Ahok di Jakarta

 

Latar belakang Arief Prasetyo Adi sejatinya adalah seorang profesional di bidang ritel dan pangan. Ia memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di industri ritel modern sebelum terjun ke dalam birokrasi. Namanya mulai dikenal luas di lingkaran pemerintahan saat ia dipercaya memimpin Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya, pada periode 2015 hingga 2020.

Penunjukan Arief di Food Station terjadi saat Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ahok dikenal sebagai pemimpin yang gemar merombak jajaran direksi BUMD untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi. Arief termasuk figur yang dirombak masuk dan dipercaya untuk membawa perubahan. Tugas utamanya saat itu adalah memastikan stabilitas harga dan kecukupan pasokan bahan pangan di Ibu Kota. Di bawah kepemimpinannya, PT Food Station berhasil menorehkan kinerja yang solid, yang kemudian menjadi batu loncatan baginya ke level pemerintahan yang lebih tinggi.

Peran Arief di Jakarta adalah penanda kemampuannya mengelola rantai pasok pangan. Keberhasilan di Food Station menunjukkan bahwa profesional dari latar belakang ritel dapat membawa etos kerja yang cepat dan fokus pada hasil ke dalam manajemen pangan milik pemerintah daerah.

 

Puncak Kontribusi: Melejit di Era Jokowi sebagai Kepala Bapanas

 

Babak kedua dari Jejak Karier Arief Prasetyo Ahok Jokowi Prabowo terjadi ketika ia direkrut ke pemerintahan pusat. Setelah sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau Holding BUMN Pangan ID FOOD, Arief dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada 21 Februari 2022.

Bapanas adalah lembaga yang baru dibentuk di era Jokowi dengan mandat besar untuk mengkoordinasikan kebijakan pangan nasional. Sebagai Kepala Bapanas, Arief memegang peran sentral dalam isu strategis seperti impor dan stabilisasi harga komoditas utama, khususnya beras. Kinerjanya yang agresif dan fokus pada sinergi antarlembaga pangan BUMN diapresiasi oleh banyak pihak.

Puncak kepercayaannya dari Presiden Jokowi terjadi pada Oktober 2023. Arief ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian untuk sementara waktu, menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang tersandung kasus korupsi. Penunjukan ini menunjukkan bahwa Jokowi memandang Arief bukan hanya sebagai seorang teknokrat, tetapi juga sebagai figur yang mumpuni untuk mengatasi krisis sektoral. Berkat penunjukan ini, Jejak Karier Arief Prasetyo Ahok Jokowi Prabowo semakin kukuh sebagai sosok kepercayaan dalam urusan pangan.

 

Akhir Perjalanan: Dicopot oleh Presiden Prabowo

 

Masa jabatannya di Bapanas, yang dimulai di era Jokowi, sempat berlanjut di awal masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Namun, pada Oktober 2025, Presiden Prabowo resmi memberhentikannya dari jabatan Kepala Bapanas. Presiden Prabowo kemudian menunjuk Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, untuk merangkap jabatan sebagai Kepala Bapanas.

Keputusan ini memunculkan berbagai spekulasi di publik, mulai dari isu efisiensi birokrasi hingga adanya dugaan permasalahan dalam kebijakan pangan, seperti yang disorot oleh beberapa lembaga terkait isu denda impor beras dan kebijakan yang dianggap merugikan petani. Namun, pernyataan resmi dari Istana menyebut pemberhentian itu dilakukan dengan hormat, disertai ucapan terima kasih atas pengabdiannya.

Pemberhentian Arief Prasetyo Adi merupakan salah satu perombakan awal yang signifikan di kabinet Prabowo. Hal ini menegaskan bahwa setiap pemerintahan baru memiliki diskresi penuh untuk menempatkan orang-orang yang dianggap paling sesuai dengan visi dan misi mereka. Penunjukan Menteri Pertanian untuk merangkap jabatan Kepala Bapanas juga mengindikasikan adanya upaya penguatan koordinasi yang lebih terpusat antara aspek produksi (Kementan) dan aspek tata kelola hilir/harga (Bapanas) dalam sektor pangan. Perubahan ini seolah mengakhiri Jejak Karier Arief Prasetyo Ahok Jokowi Prabowo sebagai key person pangan nasional.

Kisah Arief Prasetyo Adi adalah cerminan dinamika politik di Indonesia, di mana kemampuan profesional dapat membawanya melintasi tiga era kepemimpinan yang berbeda, dari Ahok di tingkat provinsi, moncer di era Jokowi, hingga akhirnya harus tunduk pada kebijakan strategis Presiden Prabowo.

Baca juga:

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *