Rektor UNM Dituduh Lecehkan Dosen Wanita. Rektor Universitas Negara Makassar( UNM), Prof Karta Jayadi, formal melayangkan somasi kepada dosen wanita yang lebih dahulu mengaku dilecehkan olehnya. Somasi tersebut di informasikan lewat kuasa hukumnya, Meter. Jamil Misbach, pada Jumat( 22/ 8/ 2025).
Jamil menarangkan, somasi diseleksi selaku langkah dini buat membagikan peluang kepada pihak terpaut menampilkan maksud baik, saat sebelum masalah ini dibawa ke ranah pidana.
” Awal mulanya dia mau langsung memberi tahu pihak yang melahirkan kabar ini, tetapi kami sarankan buat menempuh prosedur hukum dahulu( somasi),” kata Jamil dalam jumpa pers di Jalur Landak, Kota Makassar, Jumat( 22/ 8/ 2025).
Baginya, somasi tersebut ialah wujud teguran keras sekalian upaya membagikan ruang untuk dosen wanita itu buat mencabut statment serta mengantarkan permintaan maaf secara terbuka.
” Maksudnya kita somasi dahulu, membagikan teguran keras supaya menyadari kekeliruannya. Jika dia ingin klarifikasi di media serta memohon maaf ke Profesor Karta Jayadi, mengapa tidak kita maafkan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Jamil menebak laporan dosen wanita tersebut tidak seluruhnya tiba dari inisiatif individu, melainkan dapat saja dipengaruhi oleh pihak lain.
” Dapat saja dia didorong orang lain, bukan inisiatif sendiri. Meski jika inisiatif sendiri senantiasa bawa nama, tetapi dugaan kami terdapat aspek lain,” jelasnya.
Dia menegaskan, apabila somasi tidak diindahkan dalam waktu 3 hari, grupnya hendak memberi tahu permasalahan ini ke polisi dengan dugaan pencemaran nama baik.
” Jika tidak dicoba dalam 3 hari, terpaksa kami lapor pidana terpaut undang- undang pencemaran nama baik,” tegas Jamil.
Kirim Video Porno serta Ajak ke Hotel
Lebih dahulu, Rektor Universitas Negara Makassar ( UNM) Profesor Karta Jayadi dilaporkan ke Inspektorat Jenderal Departemen Pembelajaran, Kebudayaan, Studi, serta Teknologi( Itjen Kemendikbudristek) oleh dosen wanita atas dugaan pelecehan intim.
Korban yang tidak mau disebutkan namanya itu mengaku memberi tahu permasalahan pelecehan ke Itjen Kemendikbudristek pada Rabu( 20/ 8/ 2025) kemudian. Dia mengaku sering dilecehkan oleh Profesor Karta lewat obrolan WhatsApp bernuansa cabul selama 2022 sampai 2024.

” Iya betul, aku telah melapor menimpa dugaan pelecehan oleh Profesor Karta,” kata dosen wanita itu, Kamis( 21/ 8/ 2025).
Ia menerangkan kalau Rektor UNM kerap mengirimkan video porno kepada dirinya. Tidak cuma itu, Profesor Karta pula sebagian kali mengajaknya ke hotel.
” Aku senantiasa menolaknya dengan halus namun dia senantiasa kirim video tidak etis,” ucap perempuan tersebut.
Walaupun ajakan buat ketemu di hotel senantiasa ditolak, dosen wanita itu mengaku kalau Profesor Karta senantiasa merayunya melalui pesan pendek supaya ingin berjumpa. Ironisnya, rayuan yang dilontarkan oleh Profesor Karta bernuansa mesum.
” Senantiasa ajak ketemuan katanya di tempat nyaman, siapa ketahui seru diskusinya. Pengennya di spot itu terjalin hujan gerimis langsung becek- becek dikit,” bebernya sambil membacakan percakapannya dengan Profesor Karta.
Lebih jauh ia mengaku baru berani buka suara serta memberi tahu dugaan pelecehan ini sebab merasa sangat trauma. Dia pula takut mahasiswi ataupun dosen lain dapat jadi korban.
“Aku jadi trauma memandang yang begini, aku kasihan selaku seseorang perempuan kita tentu khawatir. Saya saja selaku dosen digitukan, untung aku memiliki perihal prinsip, menolak, tetapi gimana orang yang di dasar tekanannya, kuasanya ataupun mahasiswi misalnya,” ucapnya.
Apalagi dia menebak, dapat saja korban dari dugaan ulah cabul Rektor UNM tersebut bukan cuma dirinya. Bagi ia jangan hingga memanglah sudah terdapat korban lain tetapi tidak berani buka suara.
” Jangan hingga banyak korban tetapi tidak berani speak up, bisa jadi sehabis ini terdapat yang berani ngomong pula,” ucapnya.
Klarifikasi Rektor UNM
Terpisah, Profesor Karta Jayadi membantah tudingan yang dilayangkan oleh dosen wanita tersebut. Bagi ia hal- hal cabul seperi itu tidak bisa jadi hendak dia jalani.
” Aku masih waras, itu tidak benar, sayangnya tidak jelas apa- apa yang ia laporkan selaku wujud pelecehan intim,” kata Profesor Karta kepada wartawan.
Profesor Karta juga menantang dosen tersebut buat meyakinkan dugaan pelecehan intim tersebut. Dia apalagi membantah kalau dirinya sempat mengajak dosen tersebut ke hotel.
” Ajakan ke hotel butuh dibuktikan, bila terdapat WA aku semacam itu. Seluruh diplintir, sebab bukan kebenaran yang ia usung tetapi ingin membuat aku tersendat serta dicitrakan kurang baik,” terangnya.
Profesor Karta menebak dosen yang mengaku korban ini sakit hati kepada dirinya. Alasannya sebagian hari kemudian dia dipecat dari jabatannya selaku kepala pusat teknologi pas guna.
” 2 hari kemudian aku pecat, banyak pelanggarannya ini akademik, sebagian kali aku tegur,” imbuhnya.
Profesor Karta mengaku, kalau sesungguhnya sepanjang ini komunikasinya dengan dosen tersebut lumayan baik, cuma sebab perkara dipecat makanya dia menuduhnya melaksanakan pelecehan.
” Jika aku memiliki affair sama ia tidak bisa jadi aku pecat. Cuma sebab perkara dipecat makanya ia jadi edan begini,” ucapnya.