Berita Empire

Update Berita Terbaru Setiap Harinya

Ijazah Asli Jokowi
BERITA TERKINI

Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli kepada Budi Arie dan DPP Projo

Isu mengenai keaslian ijazah Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), telah menjadi polemik politik yang berulang kali muncul dan menimbulkan perdebatan publik selama bertahun-tahun. Meskipun Universitas Gadjah Mada (UGM)—almamater Jokowi—telah berulang kali memberikan konfirmasi resmi mengenai status kelulusannya yang sah dari Fakultas Kehutanan pada tahun 1985, desas-desus di ranah digital tetap tak kunjung padam.

Dalam sebuah langkah yang tampak bertujuan untuk mengakhiri spekulasi yang berkepanjangan tersebut, Jokowi baru-baru ini memperlihatkan Ijazah Asli Jokowi kepada Ketua Umum Projo (Pro-Jokowi), Budi Arie Setiadi, bersama jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo lainnya dalam sebuah pertemuan di kediaman pribadinya di Solo, Jawa Tengah. Momen yang terjadi di tengah periode transisi pemerintahan ini menarik perhatian, mengingat status Projo sebagai salah satu organisasi relawan pendukung setianya.

 

Momen Klarifikasi di Tengah Relawan Setia

 

Pertemuan antara Jokowi dengan DPP Projo pada Jumat (24/10/2025) diwarnai oleh kehangatan, sekaligus menjadi panggung bagi klarifikasi penting. Budi Arie Setiadi, yang sebelumnya menjabat di kabinet, menegaskan bahwa ia dan rombongan Projo telah melihat langsung dokumen otentik tersebut.

“Soal ijazah, ini penting. Tadi dikasih lihat (ijazah),” ujar Budi Arie seusai pertemuan. Ia menambahkan dengan nada meyakinkan, “Sudah (lihat), sudah ini tadi, sudah Ijazah Asli Jokowi, asli.”

Langkah Jokowi yang memilih menunjukkan ijazahnya kepada kelompok relawan setia seperti Projo, alih-alih melalui konferensi pers formal, dapat ditafsirkan sebagai upaya untuk memperkuat narasi di basis pendukungnya. Tujuannya adalah untuk membantah tuduhan yang terus-menerus disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang seringkali menyasar kredibilitas akademisnya.

 

Memahami Kontroversi Ijazah Asli Jokowi yang Berlarut

 

Kontroversi mengenai Ijazah Asli Jokowi pertama kali muncul secara signifikan menjelang Pemilihan Presiden 2014 dan kembali memanas dalam beberapa tahun terakhir. Tuduhan yang dilayangkan oleh beberapa pihak, termasuk gugatan hukum yang kemudian ditolak oleh pengadilan karena alasan prosedural, berpusat pada klaim bahwa dokumen sarjana yang digunakan Jokowi adalah palsu.

Beberapa argumen yang sering diangkat oleh para penuduh antara lain:

  1. Isu Font dan Teknologi: Klaim bahwa font Times New Roman digunakan pada dokumen tersebut, padahal font tersebut baru populer setelah tahun 1990-an, sementara Jokowi lulus pada 1985.
  2. Ketidakhadiran di Foto Angkatan: Keraguan yang muncul karena sulitnya menemukan Jokowi dalam foto-foto angkatan atau kegiatan kemahasiswaan.

Dalam respons yang terpisah, UGM dan Bareskrim Polri telah memberikan klarifikasi menyeluruh. UGM secara tegas menyatakan bahwa Jokowi adalah alumni sah Fakultas Kehutanan, lulus pada 5 November 1985, sesuai dengan dokumen dan catatan fakultas. Selain itu, Bareskrim Polri, pada Mei 2025, bahkan telah menutup penyelidikan atas dugaan ijazah palsu setelah melakukan pemeriksaan forensik. Hasil pemeriksaan komprehensif, termasuk perbandingan materi kertas, fitur keamanan, dan teknik pencetakan ijazah Jokowi dengan ijazah teman seangkatannya, menyimpulkan bahwa semua dokumen berasal dari proses produksi yang sama dan autentik.

 

Arti Penting Bukti Fisik untuk Opini Publik

 

Meskipun klarifikasi dari institusi pendidikan dan penegak hukum seharusnya sudah cukup kuat di mata hukum, dalam politik dan media sosial, bukti fisik seringkali memiliki dampak psikologis yang lebih besar terhadap opini publik. Penunjukkan Ijazah Asli Jokowi kepada relawan setia berfungsi sebagai visualisasi dari fakta yang sudah dikonfirmasi secara administratif.

Langkah ini juga menanggapi permintaan dari berbagai pihak, termasuk beberapa aktivis dan politisi, yang menuntut agar ijazah asli ditunjukkan secara terbuka. Meskipun Jokowi sebelumnya bersikeras bahwa ia hanya akan menunjukkan ijazah tersebut berdasarkan perintah pengadilan, tindakan memperlihatkannya kepada Projo menunjukkan adanya penyesuaian strategi komunikasi untuk melawan narasi negatif secara langsung di ruang politik. Bagi relawan yang menjadi ujung tombak dukungan, melihat dokumen fisik ini dapat memberikan amunisi moral yang kuat untuk membantah klaim yang beredar.

 

Pesan Jokowi kepada Projo di Tengah Transisi

 

Di luar isu ijazah, pertemuan tersebut juga menyoroti arahan politik Jokowi kepada Projo menjelang pelantikan presiden baru. Budi Arie menyebutkan bahwa Jokowi menekankan perlunya relawan untuk tetap solid, kompak, dan melanjutkan peran aktif mereka dalam mendukung program-program pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang berpihak kepada rakyat.

Dengan periode transisi yang semakin dekat, tindakan Jokowi menunjukkan Ijazah Asli Jokowi kepada Projo bisa menjadi penutup atas babak kontroversial yang telah lama membebani narasi publiknya. Ia mengirimkan pesan tegas bahwa isu tersebut telah selesai secara internal dan legal, memungkinkan para pendukungnya untuk fokus pada agenda politik ke depan: mengawal dan mendukung pemerintahan yang baru. Ke depan, tantangan bagi pihak Jokowi adalah memastikan bahwa klarifikasi yang sudah berulang kali diberikan, baik melalui jalur hukum, akademik, maupun politik, akhirnya dapat diterima secara luas oleh masyarakat.

Baca juga:

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *