4 Hektar Tanah di Poso Disulap Jadi Lahan Produktif
4 Hektar Tanah di Poso Disulap Jadi Lahan Produktif. Ketahanan pangan merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo. Aspek ketahanan pangan, bakal menjadi penunjang perwujudan swasembada pangan. Guna mendukung hal tersebut, Badan Bank Tanah mewujudkannya melalui program Ketapang (ketahanan pangan)….
Fitur Live Photos Whatsapp yang Mirip iPhone
BeritaEmpire, Jakarta- Fitur Live Photos Whatsapp yang Mirip iPhone. WhatsApp dikala ini membolehkan pengguna berbagi gambar, video, GIF, stiker, link, serta bermacam- macam tipe media yang lain. Ke depannya, platform berkirim pesan kepunyaan Meta ini hendak menunjang berbagi motion photo…
OpenAI Meresmikan GPT-5 Ini Kelebihannya
BeritaEmpire, Jakarta – OpenAI Meresmikan GPT-5 Ini Kelebihannya. OpenAI meluncurkan model AI terkini GPT- 5 buat ChatGPT, yang diklaim memperkenalkan kenaikan besar dibanding GPT- 4o. Updgrade tersebut diklaim membuat ide imitasi ini makin pintar. ” Hari ini, OpenAI meluncurkan GPT-…
Karyawan Warung Sate Ditemukan Tewas Lampung Utara
Karyawan Warung Sate Ditemukan Tewas Lampung Utara. Seseorang perempuan muda ditemui tewas mengenaskan di lantai atas Warung Sate Cukup kepunyaan masyarakat di Desa Negeri Tulang Bawang, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten Lampung Utara( Lampura), Selasa( 5/ 8/ 2025) dini hari. Masyarakat…
Fenomena Pengibaran Bendera One Piece
Fenomena Pengibaran Bendera One Piece. Menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke- 80, suatu fenomena baru timbul di media sosial, ialah pengibaran bendera One Piece ataupun Jolly Roger, simbol bajak laut dari serial anime asal Jepang karya Eiichiro Oda, di beberapa…
Wuling Perkenalkan Starlight 560
BeritaEmpire, Wuling Perkenalkan Starlight 560. SAIC‑GM‑Wuling( SGMW) formal memperkenalkan SUV terbarunya, Wuling Starlight 560 2026 terkini di Cina. Model anyar tersebut, hendak jadi line- up terkini dari keluarga Starlight. Wuling baru saja memperkenalkan Starlight 560, suatu SUV Crossover yang dibekali…
Thailand Lepaskan 2 Tentara Kamboja 18 Lain Masih di Tahan
BeritaEmpire, Thailand Lepaskan 2 Tentara Kamboja 18 Lain Masih di Tahan. Kamboja pada Jumat( 1/ 8/ 2025), menyongsong kepulangan 2 prajuritnya yang ditangkap oleh tentara Thailand. Penangkapan terjalin walaupun kedua negeri sudah memberlakukan gencatan senjata buat mengakhiri 5 hari bentrokan…
Resmi! BYD Sealion 06 dengan Harga Segini
Resmi! BYD Sealion 06 dengan Harga Segini. BYD formal meluncurkan SUV terkini, BYD Sealion 06 di Cina. Mobil itu ada dalam tipe full listrik serta plug- in hybrid( PHEV). BYD Sealion 06 memakai arsitektur e- Platform 3. 0 Evo kepunyaan…
Trump Terapkan Tarif Impor 15% Uni Eropa
Trump Terapkan Tarif Impor 15% pada Uni Eropa. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen telah mengumumkan sebuah perjanjian perdagangan menyeluruh yang memberlakukan tarif 15% untuk sebagian besar produk Eropa. Ini lebih rendah dari ancaman Trump yang akan mengenakan tarif 30% jika tidak ada kesepakatan sebelum 1 Agustus. Menurut Yahoo Finance, Senin (28/7/2025), pajak impor yang dibayarkan ketika konsumen Amerika Serikat membeli barang dari Eropa bisa meningkatkan harga bagi masyarakat AS. Selain itu, ini bisa memperkecil keuntungan untuk perusahaan Eropa dan mitra mereka yang mengimpor barang ke negara tersebut. Sepakat Tarif 15 Persen “Kami telah sepakat bahwa tarif langsung untuk mobil dan barang lainnya akan ditetapkan pada 15 persen,” ujar Trump, Minggu (27/7). Trump juga menyatakan bahwa anggota Uni Eropa setuju untuk membeli energi senilai US$750 miliar dari Amerika Serikat. Negara-negara Eropa juga akan berkomitmen untuk melakukan investasi di AS sebesar US$600 miliar. “Semua negara akan terbuka untuk berdagang dengan Amerika Serikat tanpa tarif, dan mereka setuju untuk membeli sejumlah besar peralatan militer,” tambahnya. Berikut beberapa poin penting yang perlu diketahui mengenai perjanjian perdagangan antara AS dan Uni Eropa: 1. Masih Banyak Rincian yang Harus Diperjelas Pengumuman yang disampaikan oleh Trump dan von der Leyen saat kunjungan Trump ke lapangan golf miliknya di Skotlandia masih menyisakan banyak rincian yang perlu diselesaikan. Angka kunci adalah tarif 15% untuk mayoritas barang Eropa yang diimpor ke AS, termasuk mobil, chip komputer, dan produk farmasi. Tarif ini lebih rendah dari 20% yang diajukan oleh Trump sebelumnya. Jauh lebih rendah daripada ancaman tarif sebesar 50% dan 30%. Von der Leyen menjelaskan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk tidak memberlakukan tarif sama sekali bagi kedua pihak untuk berbagai barang “strategis”. Pesawat dan suku cadangnya, beberapa bahan kimia tertentu, peralatan semikonduktor, produk pertanian tertentu, serta beberapa sumber daya alam dan bahan baku penting lainnya, rinciannya masih harus ditentukan. Ia menambahkan, kedua belah pihak akan terus berupaya untuk menambah lebih banyak produk ke dalam daftar. Selain itu, Uni Eropa akan mengakuisisi yang disebut Trump dengan nilai USD 750 miliar atau 638 miliar euro untuk gas alam, minyak, dan bahan bakar nuklir guna menggantikan pasokan energi dari Rusia. Nilai ini setara dengan Rp 12.251 triliun (berdasarkan asumsi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.335). Eropa juga akan menginvestasikan tambahan USD 600 miliar atau Rp 9.801 triliun di Amerika Serikat. 2. Tarif 50% AS untuk Baja Tetap Diteruskan dan Negara Lain Mungkin Juga Berlanjut Trump menyatakan bahwa tarif 50% AS untuk impor baja akan tetap berlaku. Von der Leyen mengungkapkan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan negosiasi dalam rangka mengatasi kelebihan pasokan baja di tingkat global. Mengurangi tarif dan menetapkan kuota impor, yaitu menentukan jumlah yang dapat diimpor, biasanya dengan tarif yang lebih rendah. Trump mengindikasikan bahwa produk farmasi tidak termasuk dalam kesepakatan ini. Von der Leyen menjelaskan bahwa isu farmasi “dibahas di dokumen terpisah” dari kesepakatan yang diumumkan Minggu lalu. Namun, sumber dari mana USD 600 miliar untuk investasi tambahan itu akan diperoleh, tidak dijelaskan. Von der Leyen menekankan bahwa berkaitan dengan produk pertanian, Uni Eropa menegaskan adanya tarif yang tidak dapat diturunkan tanpa menyebutkan produk yang dimaksud. 3. Tarif 15% Lebih Tinggi daripada Sebelumnya Tarif 15% menghapus ancaman Trump untuk menerapkan tarif 30%. Namun, tarif ini masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tarif rata-rata sebelum Trump menjabat yang sekitar 1%, dan lebih tinggi daripada tarif dasar minimum Trump yang sebesar 10%. Tarif yang lebih tinggi atau pajak impor untuk barang-barang Eropa berarti penjual di AS harus menaikkan harga untuk konsumen dengan risiko kehilangan pangsa pasar, atau menanggung biaya tambahan tersebut dalam bentuk keuntungan yang lebih rendah. Tarif yang lebih tinggi akan merugikan pendapatan perusahaan Eropa dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Tarif dasar 10% yang diterapkan saat negosiasi kesepakatan berlangsung sudah tergolong tinggi. Sehingga, komisi eksekutif Uni Eropa memangkas proyeksi pertumbuhannya untuk tahun ini dari 1,3% menjadi 0,9%. Von der Leyen menyatakan bahwa tarif 15% adalah hasil terbaik yang bisa dicapai dan memuji perjanjian ini karena mempertahankan akses ke pasar AS dan memberikan stabilitas serta kepastian bagi perusahaan di kedua belah pihak. Reaksi Pemimpin Eropa Kanselir Jerman Friedrich Merz menyambut baik perjanjian ini yang menghindari eskalasi yang tidak perlu dalam hubungan perdagangan transatlantik. “Kami mampu menjaga kepentingan inti kami. Saya sangat berharap akan ada keringanan lebih lanjut dalam perdagangan transatlantik,” ujarnya. Federasi industri Jerman memberikan pandangan yang lebih tegas. “Bahkan tarif 15% pun akan berdampak negatif yang sangat besar terhadap industri Jerman yang berorientasi ekspor,” kata salah satu anggota dewan federasi Wolfgang Niedermark. Sementara itu, Global Chief Macro ING Bank, Carsten Brzeski mengatakan bahwa meskipun tarif ini lebih rendah daripada yang diancamkan. “Peringatan utama dari perjanjian hari ini adalah belum ada bukti tertulis,” tegasnya. “Dengan mempertimbangkan pernyataan ini dan berdasarkan nilai nominalnya, kesepakatan hari ini jelas akan mengakhiri ketidakpastian yang telah ada selama beberapa bulan terakhir. Eskalasi ketegangan perdagangan AS-Uni Eropa akan menjadi risiko serius bagi perekonomian global,” tutup Brzeski. “Risiko ini tampaknya telah dihindari” Dampak ke Produsen Mobil…
Kuil Ini Jadi Sumber Perseteruan Thailand dan Kamboja
BeritaEmpire, Jakarta – Kuil Ini Jadi Sumber Perseteruan Thailand dan Kamboja. Kuil Hindu Preah Vihear menjadi objek perebutan antara Thailand dan Kamboja yang mengakibatkan konflik berlarut-Larut selama lebih dari 50 tahun. Berumur 900 tahun ini berdiri di tebing setinggi 525 meter di pegunungan Dangrek, Kamboja. Dibangun pada zaman Kekaisaran Khmer, kuil yang ditujukan untuk Dewa Syiwa ini merupakan tempat ibadah penting bagi masyarakat Kamboja maupun Thailand. Sekitar 95 kilometer ke baratnya, terdapat kuil Ta Muen Thom, sebuah kuil Siwa dari abad ke-12 yang kini menjadi pusat konflik. Meskipun kuil ini tidak sebesar atau sepopuler Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, kelompok candi ini tetap menjadi fokus perselisihan antara kedua negara selama lebih dari setengah abad. Pertempuran terbaru dimulai pada Kamis, 24 Juli 2025, di dekat kuil Ta Muen Thom. Thailand mengklaim kejadian tersebut bermula ketika pasukan Kamboja meluncurkan drone pengintai di dekat posisi militer Thailand. Usaha tentara Thailand untuk menurunkan ketegangan tidak berhasil, dan pada pukul 08.20 waktu setempat, baku tembak pun berlangsung dengan sengit. Ketegangan antara Thailand dan Kamboja di area perbatasan terus meningkat hingga memasuki hari kedua pada Jumat (25/7). Militer Thailand melaporkan terdapat setidaknya 12 lokasi pertempuran yang muncul di sepanjang garis perbatasan kedua negara. Per hari ini, konflik bersenjata tersebut telah menelan korban sebanyak 16 jiwa dan memaksa lebih dari 120 ribu penduduk di sekitar zona perbatasan untuk mengungsi. Berdasarkan laporan resmi pemerintah Thailand, dari angka korban tewas itu, 14 adalah warga sipil Thailand dan satu anggota tentara. Selain itu, lebih dari 30 orang mengalami cedera, termasuk 15 anggota militer yang dilaporkan terluka dalam insiden baku tembak. Kementerian Dalam Negeri Thailand menyatakan bahwa sebanyak 100.672 penduduk telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman, terutama dari Provinsi Surin, Sisaket, Buriram, dan Ubon Ratchathani, yang semuanya berdekatan dengan perbatasan Kamboja. Pertikaian berkepanjangan di kuil Preah Vihear Salah satu titik konflik utama dalam permasalahan ini adalah kawasan Candi Preah Vihear, sebuah situs warisan budaya yang kerap menjadi sumber perselisihan antara kedua negara selama bertahun – tahun. Terletak di tepi dataran tinggi yang menghadap ke dataran rendah Kamboja. Candi Preah Vihear adalah kompleks kuil Hindu yang didedikasikan untuk Dewa Siwa. Kompleks ini terdiri dari serangkaian bangunan suci yang terhubung melalui jalan batu dan tangga sepanjang 800 meter. Meskipun bangunan intinya berasal dari abad ke-11 Masehi. Latar belakang tempat ini bisa ditelusuri hingga abad ke-9 ketika digunakan sebagai tempat pertapaan. Kawasan ini dianggap sangat bernilai karena arsitekturnya yang menakjubkan dan integrasinya dengan lanskap alam sekelilingnya. Ornamen batu yang terukir dengan sangat rapi menambah nilai artistik dan spiritual dari situs ini, menjadikannya salah satu mahakarya arsitektur Khmer. Candi ini juga telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO berkat keaslian struktur dan nilai budayanya yang tinggi. Namun, pengelolaan kawasan ini masih dihadapkan pada tantangan, terutama disebabkan oleh ketidaksepakatan batas wilayah antara Thailand dan Kamboja. Letak Candi Preah Vihear yang berada tepat di garis perbatasan menjadikannya sebagai sumber sengketa yang berkepanjangan. Meskipun Mahkamah Internasional memutuskan pada 1962 bahwa kompleks kuil berada di wilayah Kamboja. Sejumlah bagian sekitarnya, termasuk akses menuju kuil, masih diperebutkan dan menjadi titik rawan ketegangan. Dalam banyak situasi, wilayah ini tidak hanya dilihat sebagai situs sejarah. Tetapi juga sebagai simbol identitas nasional dan pusat keagamaan bagi kedua negara. Oleh karena itu, setiap klaim atau aktivitas militer di sekitar kawasan kuil sering memicu reaksi yang kuat dan meningkatkan risiko terjadinya konflik terbuka, seperti yang terjadi dalam beberapa hari belakangan. Konflik terbaru ini menegaskan kembali betapa sensitifnya status kawasan Candi Preah Vihear dalam hubungan bilateral Thailand-Kamboja. Serta pentingnya pendekatan diplomatik untuk mencegah eskalasi lebih jauh.