Berita Empire

Update Berita Terbaru Setiap Harinya

Ratusan Warga Filipina Demo Anti Korupsi Proyek Anti Banjir
BERITA TERKINI

Ratusan Warga Filipina Demo Anti Korupsi Proyek Anti Banjir

Beritaempire.com, Jakarta – Ratusan Warga Filipina Demo Anti Korupsi Proyek Anti Banjir. Puluhan ribu warga Filipina berkumpul pada Pekan( 16/ 11/ 2025) di bunda kota Manila buat mengawali aksi unjuk rasa sepanjang 3 hari yang diselenggarakan oleh kelompok keagamaan Iglesia Ni Cristo ataupun Church of Christ. Aksi besar ini dicoba guna menuntut akuntabilitas atas skandal korupsi proyek pengendalian banjir yang sudah menyeret beberapa anggota Kongres mempengaruhi dan pejabat besar pemerintah.

Skandal tersebut merangsang gelombang kemarahan publik dalam sebagian bulan terakhir, sehabis terungkap kalau ribuan proyek pertahanan banjir di bermacam daerah negeri nyatanya bermutu rendah, tidak berakhir, ataupun apalagi tidak sempat dibentuk sama sekali. Tuduhan ini sangat sensitif di negeri yang diketahui selaku salah satu daerah sangat rawan topan di dunia.

Dalam serangkaian dengar komentar di Senat dan investigasi komisi pencari kenyataan, para insinyur, pejabat Departemen Pekerjaan Universal serta Jalur Raya, dan eksekutif industri konstruksi bersaksi di dasar sumpah kalau anggota Kongres serta beberapa pejabat pemerintah menerima suap dari perusahaan- perusahaan konstruksi. Suap tersebut diucap diberikan buat memuluskan mereka memenangkan kontrak bernilai besar dan menjauhi akuntabilitas. Sebagian besar pihak yang dituduh sudah membantah keterlibatan

Jelang Aksi di Sore Hari Ini

Menjelang aksi pada Pekan sore, polisi memperkirakan dekat 130. 000 anggota Iglesia Ni Cristo memadati Halaman Rizal di Manila. Banyak dari mereka menggunakan busana putih sembari mengangkut poster berjudul antikorupsi. Pada hari yang sama, kelompok lain pula dijadwalkan menggelar keluhan antikorupsi terpisah di monumen” People Power” di Kota Quezon.

Iglesia Ni Cristo diketahui selaku kelompok keagamaan yang sangat mempengaruhi sebab para anggotanya umumnya menjajaki arahan pimpinan dalam memastikan opsi politik, sehingga mereka sering dibidik para kandidat dikala pemilihan universal.

Kepolisian, yang didukung militer, mempraktikkan status siaga penuh serta mengerahkan ribuan personel demi mengamankan rangkaian aksi. Pemerintah memperkirakan aksi hendak berlangsung damai, sebagaimana tertuang dalam evaluasi keamanan rahasia yang diperoleh The Associated Press.

Tetapi, ketegangan lebih dahulu sudah terjalin. Pada demonstrasi antikorupsi 21 September, sebagian ratus pengunjuk rasa berpakaian gelap melontarkan batu. Botol serta bom molotov ke arah polisi dekat istana kepresidenan di Manila, sampai melukai lebih dari 100 petugas. Sehabis peristiwa itu, pengaduan pidana sudah diajukan terhadap 97 demonstran.

Kepala Kepolisian Nasional Letjen Jose Melencio Nartatez Jr. memerintahkan aparat buat mempraktikkan apa yang dia sebut selaku toleransi maksimum. Ialah menahan diri serta tidak berperan keras sepanjang aksi.

Ratusan Warga Filipina Demo Anti Korupsi Proyek Anti Banjir
Beritaempire

Skandal Korupsi Menyeret Sekutu Dekat Presiden

Isu pengendalian banjir jadi terus menjadi sensitif menyusul 2 topan yang menyerang Filipina bulan ini, membunuh paling tidak 259 orang. Kebanyakan akibat banjir bandang serta longsor. Serta memforsir jutaan yang lain mengungsi.

Upaya meredam kemarahan publik terus dicoba Presiden Ferdinand Marcos Jr. Dia melaporkan pada Kamis kalau banyak senator mempengaruhi, anggota Kongres, serta pengusaha kaya yang ikut serta dalam skandal hendak terletak di penjara saat sebelum Natal.

Marcos meningkatkan kalau komisi pencari kenyataan independen yang dia wujud sudah mengajukan pengaduan pidana atas dugaan suap, korupsi, serta penjarahan terhadap 37 terdakwa. Tidak hanya itu, 86 eksekutif industri konstruksi serta 9 pejabat pemerintah pula sudah dilaporkan secara pidana sebab diprediksi menjauhi pajak nyaris 9 miliyar peso.

Mereka yang dituduh mencakup politikus yang menentang ataupun menunjang pemerintah. Tercantum mantan Pimpinan DPR Martin Romualdez—sepupu presiden sekalian sekutu dekatnya—dan mantan Presiden Senat Chiz Escudero. Keduanya membantah melaksanakan kesalahan.

Senator Bong Go, sekutu utama mantan Presiden Rodrigo Duterte. Pula diucap ikut serta dalam korupsi terpaut proyek pengendalian banjir serta infrastruktur lain. Dia menolak tuduhan tersebut.

Sedangkan itu, Duterte—yang diketahui selaku pengkritik keras Marcos. Ditahan di Belanda oleh Majelis hukum Kriminal Internasional pada Maret. Atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan terpaut aksi kerasnya dalam perang melawan narkoba.

Putrinya, yang saat ini berprofesi wakil presiden. Melaporkan kalau Marcos pula wajib dimintai pertanggungjawaban serta dipenjara sebab menyetujui anggaran nasional 2025 yang mengalokasikan miliaran peso buat proyek pengendalian banjir.

Di tengah memanasnya suasana politik, sebagian pihak—termasuk sebagian pendukung Duterte. Menyerukan supaya militer menarik sokongan dari Marcos. Tetapi Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Romeo Brawner Jr. berulang kali menolak seruan tersebut.

” Dengan kepercayaan penuh, aku meyakinkan publik kalau angkatan bersenjata hendak tidak ikut serta dalam aksi apa juga yang melanggar Konstitusi” kata Brawner.” Tidak hari ini, tidak esok, serta pasti saja tidak di dasar kepemimpinan aku.”

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *