Berita Empire

Update Berita Terbaru Setiap Harinya.

Autopilot Bermasalah Xiaomi Tarik 116 Ribu SU7
BERITA TERKINI OTOMOTIF TEKNOLOGI

Autopilot Bermasalah Xiaomi Tarik 116 Ribu SU7

BeritaEmpire, Jakarta – Autopilot Bermasalah Xiaomi Tarik 116 Ribu SU7. Xiaomi, yang baru masuk ke industri mobil listrik pada 2024, menghadapi tantangan besar setelah mengumumkan recall terhadap 116.887 unit SU7 Standard Edition. Mobil yang diproduksi antara Februari 2024 hingga Agustus 2025 itu diketahui memiliki kelemahan pada perangkat lunak sistem bantuan mengemudi atau autopilot level 2.

Keputusan recall ini tidak muncul begitu saja. Beberapa bulan sebelumnya, terjadi kecelakaan fatal yang melibatkan SU7 di jalan tol. Mobil yang sedang menggunakan autopilot menabrak pembatas jalan dan terbakar, menewaskan tiga orang di dalamnya. Kasus ini memicu investigasi menyeluruh terhadap kemampuan sistem autopilot SU7 dalam merespons kondisi darurat.

Masalah Pada Sistem Autopilot

Kelemahan Deteksi dan Respons

Autopilot level 2 SU7 dirancang untuk membantu pengemudi mengatur setir, akselerasi, serta rem di situasi tertentu seperti jalan tol. Namun, sistem ini masih mewajibkan pengemudi tetap siaga. Dalam investigasi, ditemukan kelemahan pada deteksi situasi ekstrem, seperti cuaca buruk atau jalan yang tidak sesuai peta, serta keterlambatan peringatan kepada pengemudi.

Dalam kasus kecelakaan, peringatan yang muncul dianggap terlalu singkat sehingga pengemudi tidak punya cukup waktu untuk mengambil alih kendali.

Perintah Regulator

Regulator Tiongkok melalui State Administration for Market Regulation (SAMR) menuntut Xiaomi memperbaiki masalah ini. Perusahaan diwajibkan memperbarui sistem melalui metode over-the-air (OTA) agar seluruh pemilik terdampak bisa menerima update tanpa perlu datang ke bengkel.

Pendekatan OTA ini dinilai cepat dan praktis, serta mencerminkan keunggulan mobil listrik modern yang mengandalkan software sebagai pusat kontrol utama.

Skala Recall dan Dampaknya

Jumlah Unit yang Terdampak

Recall kali ini menyentuh hampir 40 persen dari total SU7 Standard Edition yang sudah diproduksi. Angka ini cukup besar dan menempatkan Xiaomi dalam sorotan publik, terutama karena SU7 adalah produk flagship pertama mereka di industri otomotif.

Meski begitu, saham Xiaomi tidak mengalami penurunan drastis. Banyak analis menilai masalah software lebih mudah diperbaiki dibanding cacat komponen fisik, sehingga kepercayaan konsumen masih bisa dipertahankan.

Autopilot Bermasalah Xiaomi Tarik 116 Ribu SU7
Berita Empire

Respon Pasar dan Konsumen

Pemilik kendaraan akan menerima notifikasi lewat SMS dan aplikasi resmi Xiaomi untuk segera melakukan pembaruan. Selain itu, Xiaomi menegaskan recall ini hanya berlaku untuk versi Standard Edition, sementara varian dengan sensor tambahan seperti LiDAR tidak terdampak.

Langkah transparan ini diharapkan mampu menenangkan konsumen sekaligus menjaga loyalitas mereka terhadap merek baru ini.

Recall Sebelumnya dan Regulasi Baru

Masalah Parkir Pintar

Ini bukan pertama kalinya SU7 menghadapi recall. Sebelumnya, sempat dilakukan update software untuk fitur intelligent parking assistance yang gagal mendeteksi objek statis dengan benar. Jika dibiarkan, masalah ini bisa berisiko menyebabkan benturan kecil saat parkir otomatis.

Melalui pembaruan OTA, Xiaomi berhasil memperbaiki bug tersebut, dan langkah itu menjadi preseden positif dalam menghadapi masalah terkini.

Regulasi Keselamatan di China

Pemerintah Tiongkok kini juga sedang memperketat aturan terkait fitur bantuan mengemudi. Regulasi baru diproyeksikan berlaku penuh pada 2027, dengan fokus pada keselamatan autopilot level 2. Produsen diwajibkan memastikan sistem memberi peringatan dini, intervensi aman, serta prosedur darurat yang bisa diandalkan.

Langkah ini diambil setelah serangkaian kecelakaan yang melibatkan kendaraan listrik dengan fitur autopilot, termasuk kasus yang menimpa SU7.

Tantangan Bagi Reputasi Xiaomi

Sebagai pendatang baru di industri otomotif, Xiaomi harus membuktikan bahwa mereka bukan hanya mampu membuat mobil listrik yang canggih, tetapi juga bertanggung jawab terhadap keselamatan konsumen.

Recall dalam jumlah besar memang bisa mengguncang citra, tetapi cara Xiaomi merespons akan menjadi indikator kepercayaan jangka panjang. Jika perbaikan berjalan mulus, hal ini bisa memperkuat reputasi mereka sebagai perusahaan yang transparan dan peduli pada keamanan.

Baca juga: Cara Klaim Saldo DANA Kaget: Panduan Lengkap Anti-Ribet dan Bebas Penipuan

Recall SU7 Masih Tahap Penyempurnaan

Kasus recall SU7 ini menunjukkan bahwa teknologi mobil listrik, terutama sistem autopilot, masih berada dalam fase penyempurnaan. Inovasi harus berjalan seiring dengan tanggung jawab keselamatan. Xiaomi sudah mengambil langkah dengan recall massal dan update OTA, tetapi tantangan sesungguhnya adalah bagaimana meyakinkan konsumen bahwa SU7 tetap aman digunakan setelah pembaruan.

Ke depan, industri otomotif akan semakin diawasi ketat. Produsen tidak hanya dituntut menghadirkan fitur mutakhir, tetapi juga memastikan bahwa setiap fitur tersebut telah teruji aman. Untuk Xiaomi, keberhasilan menangani masalah ini bisa menjadi kunci apakah SU7 akan tetap menjadi produk andalan atau justru meninggalkan tanda tanya besar dalam sejarah debut mereka di pasar mobil listrik.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *